-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Ponorogo Tiadakan Pesta Kembang Api Tahun Baru 2026, Pemkab Pilih Istighosah sebagai Wujud Empati

Lisdyarita saat menghadiri 13th Anniversary Lensa Indonesia. (Foto: Istimewa)
GARDAJATIM.COM:
Pemerintah Kabupaten Ponorogo memutuskan meniadakan pesta kembang api pada perayaan malam pergantian Tahun Baru 2026. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk empati terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk di Sumatera dan Aceh.

Plt Bupati Ponorogo, Lisdyarita mengatakan, keputusan tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat serta kebijakan Kepolisian Republik Indonesia yang tidak memberikan izin pelaksanaan pesta kembang api. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya menegaskan larangan pemberian izin kembang api dalam rangka perayaan Tahun Baru.

“Kami mohon maaf kepada masyarakat. Memang dalam rencana awal ada pesta kembang api, namun kemudian ditiadakan sebagai wujud empati terhadap saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana,” kata Lisdyarita dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.

Menurut dia, perayaan Tahun Baru tetap akan digelar, namun dengan konsep yang lebih sederhana dan bermakna. Pemerintah Kabupaten Ponorogo memilih mengajak masyarakat mengisi malam pergantian tahun dengan kegiatan keagamaan berupa istighosah dan doa bersama.

“Kami mengajak masyarakat untuk berdoa bersama dan mengikuti istighosah di Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) di Kecamatan Sampung,” ujar Lisdyarita.

Ia menambahkan, istighosah tersebut rencananya digelar pada malam pergantian Tahun Baru 2026. Kegiatan ini menjadi momentum refleksi sekaligus ikhtiar spiritual agar Ponorogo di tahun 2026 menjadi lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

Pemerintah daerah berharap masyarakat dapat berpartisipasi dan menjadikan perayaan Tahun Baru sebagai sarana memperkuat solidaritas sosial serta kepedulian terhadap sesama, khususnya mereka yang tengah menghadapi musibah bencana alam. (Red)
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar