Pemkab Ponorogo Fasilitasi Pengrajin Batik Tulis di GSI
Gardajatim.com - Pemerintah Kabupaten Ponorogo berupaya melestarikan budaya batik dengan memfasilitasi para pengrajin batik tulis di Gedung Sentra Industri (GSI).
Di sana, mereka dapat menggantung kain mori, menggunakan kompor, wajan, malam, dan canting untuk membuat batik dengan motif khas Ponorogo, yaitu Reog dan Burung Merak.
Salah satu pengrajin batik tulis yang rutin berproduksi di GSI adalah Dian Fajar Riyono, atau yang akrab disapa Nano.
Ia mengatakan bahwa proses pembuatan batik tulis sangat rumit dan membutuhkan waktu lama.
“Untuk membuat desain saja, bisa sampai sebulan, tergantung dari kerumitan dan banyaknya motif,” ujarnya.
Nano menjelaskan, bahwa motif Reog dan Burung Merak merupakan ciri khas batik Ponorogo yang harus dicanting dengan teliti.
Ia juga menguraikan tahapan-tahapan dalam pembuatan batik tulis, mulai dari membuat pola, memindahkan motif, membuat batasan, menutup kain dengan malam, hingga pewarnaan.
“Setiap warna harus ditutup ulang dengan malam sebelum diberi warna lain. Ini juga memakan waktu yang lama,” katanya.
Nano menambahkan, bahwa harga batik tulis bervariasi, tergantung dari jumlah warna dan panjang kain.
Ia mengatakan, bahwa batik tulis sepanjang 2 meter bisa dijual mulai dari 300 ribu hingga 1 juta rupiah. (Fjr)
