Diduga Hamil, Siswi SMPN 1 Bandar Tetap Ikut Ujian Assesment

Foto depan SMPN 1 Bandar. (Dok. Gardajatim)

GARDAJATIM.COM: Kabar tak sedap menerpa salah satu lembaga pendidikan yang ada di kabupaten Pacitan. Pasalnya, tersiar isu bahwa siswi dari salah satu sekolah menengah pertama yang ada di kecamatan Bandar diduga tengah hamil.


Kabar burung tersebut pun telah tersebar luas diantara warga dan menjadi pembicaraan hangat, terutama bagi masyarakat sekitar.


Berdasarkan informasi yang awak media peroleh, siswi tersebut merupakan warga Desa Tumpuk, Kecamatan Bandar yang tengah duduk di bangku kelas 9 SMPN 1 Bandar berinisial AKS.


Menurut S warga setempat mengatakan, awalnya kabar tersebut dari AKS yang melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Jeruk, Kecamatan Bandar. Setelah itu langsung tersiar isu tersebut.


"Awalnya anak tersebut dibawa periksa ke Puskesmas Jeruk. Setelah itu, tiba-tiba sudah ramai kabar di masyarakat bahwa anak tersebut hamil," ujarnya.


Menanggapi hal tersebut, Arum, Bidan Desa Tumpuk mengatakan bahwa pihaknya memang sudah menerima kabar tersebut dari kepala desa Tumpuk.


"Kemarin memang saya mendapatkan informasi itu dari pak Kades. Namun saya belum tau pasti benar dan tidaknya kabar itu. Soalnya, informasinya anak tersebut sudah mendapatkan pemeriksaan dari dokter spesialis kandungan dan tidak dibawa periksa ke Polindes," kata Arum saat dihubungi via telepon, Kamis (22/5/2025).


Sementara itu, menurut Harjito Kepala Desa Tumpuk menjelaskan bahwa, kabar tersebut baru sebatas isu dan belum jelas kebenarannya.


"Ini masih sebatas isu. Sampai saat ini belum ada laporan resmi dari pihak keluarga. Jadi saya belum tau pasti kebenarannya. Saya pun tidak bisa serta merta menanyakan sesuatu yang bersifat pribadi dan belum tentu benar," ucap Harjito.


Saat awak media konfirmasi kepada pihak sekolah, Sekti, Humas SMPN 1 Bandar juga menyampaikan hal serupa. Namun pihak sekolah juga belum bisa melakukan tindakan karena belum ada informasi yang dapat diverifikasi secara pasti.


Sekti menjelaskan bahwa sekitar satu bulan yang lalu, sebenarnya sudah mencoba berkomunikasi dengan pihak keluarga. Namun belum ada konfirmasi kepada pihak sekolah.


“Sebelumnya pernah kami bertanya secara pribadi kepada pihak keluarga karena kebetulan kenal dengan orang tuanya. Kemudian oleh pihak keluarga anak tersebut dibawa periksa, namun kami belum menerima konfirmasinya. Jadi Masih samar apakah ini penyakit atau memang seperti itu,” ucap Sekti memberikan keterangan.


"Setelah ujian kemarin, kelas 9 kan sudah tidak masuk. Jadi untuk memastikan itu kan menunggu sekitar tiga bulanan. Sementara ini kalau fisiknya anak ya tidak menunjukkan itu," imbuhnya.


Pihaknya juga mengatakan bahwa selama ini anak tersebut terlihat baik-baik saja disekolah dan tidak ada catatan kesiswaan. Sehingga anak tersebut tetap mengikuti kegiatan belajar di sekolah hingga selesai Ujian (Assessment).


Hingga berita ini dirilis, belum ada bukti medis atau validasi untuk memastikan kabar tersebut benar atau tidak. Pihak terkait diharapkan dapat segera memberikan klarifikasi agar tidak terjadi  disinformasi yang menyesatkan yang dapat merugikan dan melanggar hak privasi individu, terlebih terhadap anak yang masih di bawah umur. (Eko)

0/Post a Comment/Comments