Produksi genteng dan bata lokal berkualitas tinggi sudah menembus pasar luar daerah, namun pelaku usaha masih berjalan mandiri tanpa dukungan permodalan dan pemasaran dari pemerintah | Sabtu 3 Mei 2025 | Foto : UKM Genteng Desa Ploso, Kec. Punung, Pacitan (dok. Acir H)
GARDAJATIM.COM: Di balik lereng bebatuan Kecamatan Punung, tepatnya di Desa Ploso, berdiri usaha kecil menengah (UKM) pengrajin genteng dan bata yang sudah puluhan tahun bertahan.
Produk lokal ini bahkan telah merambah pasar luar Pacitan. Namun sayangnya, hingga kini belum ada dukungan nyata dari Pemerintah Kabupaten Pacitan.
Miskat, pengusaha genteng yang sudah menekuni usaha ini selama 20 tahun, mengatakan bahwa selama ini ia dan rekan-rekan pelaku UKM masih mengandalkan modal sendiri untuk produksi dan pemasaran.
"Kami mandiri sejak awal. Permodalan dan pemasaran semua ditangani sendiri, bahkan untuk pasar luar Pacitan. Kami berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait bisa memberikan pendampingan dan membuka peluang kemitraan," jelas Miskat saat ditemui, Sabtu (3/5/2025).
Foto : Miskat (Kiri) (dok. Acir)
Menurutnya, bahan baku berkualitas tinggi dari alam Pacitan membuat genteng dan bata dari Ploso memiliki kekuatan dan daya tahan unggul.
Namun tantangan terbesarnya saat ini adalah memperluas pemasaran, terutama di wilayah Pacitan sendiri.
"Kalau proyek pembangunan di Pacitan mau memakai produk lokal seperti kami, tentu dampaknya besar bagi ekonomi daerah. Perputaran uang tetap di Pacitan," tambahnya.
Para pelaku UKM di Desa Ploso berharap ada perhatian serius dari Pemkab Pacitan, tidak hanya dalam bentuk bantuan modal, tetapi juga akses pemasaran dan regulasi yang berpihak pada produk lokal.
"Dengan dukungan pemerintah, kami yakin bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak dan membantu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar," pungkas Miskat.
Oleh : Acir Hernowo
Editor: Redaksi
Posting Komentar