Akses Makin Mudah, Pemdes Tegalsari Sukses Dorong Pembangunan Jembatan Shiratal Mustaqim

Redaksi
... menit baca
![]() |
Jembatan Shiratal Mustaqim, Desa Tegalsari. (Foto: Sofana) |
Jembatan yang diberi nama Shiratal Mustaqim ini telah diresmikan pada tahun 2024 setelah proses pembangunan dimulai sejak pertengahan tahun 2023.
Jembatan ini dibangun atas dasar kebutuhan aksesibilitas antar wilayah yang selama ini terhambat oleh adanya sungai yang membentang di antara dua dukuh tersebut.
Selama ini, warga harus memutar melewati Desa Wonoketro untuk menuju ke Gendol atau ke Tegalsari, yang tentu memakan waktu dan menyulitkan, khususnya bagi warga lansia, anak-anak sekolah, maupun keperluan ibadah dan sosial.
![]() |
Kades Tegalsari, Khoirul Huda saat di ruang kerjanya. (Foto: Arsip Gardajatim.com) |
Menurut Khoirul Huda Kades Tegalsari, wacana pembangunan jembatan ini sebenarnya telah diajukan sejak lama oleh sesepuh desa, bahkan sejak masa kepemimpinan Kades sepuh.
“Mulai Mbah Lurah Sepuh itu sudah diajukan terkait dengan jembatan gantung,” ungkapnya, Kamis (7/8/2025).
Pembangunan jembatan ini menjadi sangat penting karena di wilayah tersebut terdapat sejumlah peninggalan sejarah dan religi yang sangat berpengaruh.
Seperti Masjid Baiturrahman (Donopuro) yang berada di Dukuh Setono, serta Masjid Jami’ Tegalsari yang berdekatan dengan Makam Kiai Ageng Muhammad Besari dan Kiai Nur Shodiq.
"Jadi dengan adanya jembatan tersebut, akses ziarah maupun kegiatan keagamaan antar dukuh menjadi lebih mudah dan efisien tanpa harus melintasi desa lain," ungkap Khoirul.
![]() |
Jembatan Shiratal Mustaqim terlihat kokoh. |
Lebih lanjut Khoirul mengatakan, Pemdes Tegalsari menjadi pihak pengusul utama dalam proyek ini. Sementara itu, pendanaan sepenuhnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan langsung dikelola oleh pusat melalui kementerian.
Selain itu, dukungan dan aspirasi dari Anggota DPR RI Ali Mufthi yang memperjuangkan kebutuhan masyarakat desa di tingkat nasional sangatlah penting.
Pun demikian, untuk pelaksanaan teknis kegiatan adalah tim dari Balai PUPR Provinsi Jawa Timur yang ditunjuk langsung oleh kementerian pusat.
“Tanggapan saya sangat luar biasa. saya sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mengusulkan, memperjuangkan, dan merealisasikan jembatan ini. Kini hubungan antara warga Setono dan Gendol atau Jinontro bisa lebih harmonis karena tidak perlu lagi memutar melewati desa lain,” tambah Khoirul.
Dengan diresmikannya Jembatan Shiratal Mustaqim ini, diharapkan tidak hanya memperlancar mobilitas warga, tetapi juga memperkuat koneksi sosial, ekonomi, serta keagamaan antara masyarakat di dua dukuh yang telah lama menanti sarana penghubung ini. (Adv/Sof)
Editor: Redaksi
Sebelumnya
...
Berikutnya
...