-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Atas Titah PB XIII, Kraton Surakarta Laksanakan Gantos Langse: Hanya Terjadi di Tahun Dal!

Utusan dalem Kraton Surakarta mengusung kain langse menuju makam Sultan Agung di Imogiri. (Foto: Sigit Indonesiabuzz.com)
GARDAJATIM.COM
: Atas titah langsung dari Sri Susuhunan Pakoe Boewono (PB) XIII, Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali melaksanakan tradisi sakral Gantos Langse atau penggantian kain penutup makam raja.

Upacara penuh makna ini digelar di kompleks makam raja-raja Mataram, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, Minggu (5/10/2025).

Prosesi Gantos Langse merupakan bagian dari rangkaian Hajad Dalem Wilujengan yang sebelumnya digelar di Kraton Surakarta pada Sabtu (4/10/2025).

Tradisi ini hanya dilakukan setiap delapan tahun sekali, tepatnya pada tahun Dal, dan secara bergiliran antara Kraton Surakarta serta Kraton Yogyakarta.

Pelaksanaan upacara dipimpin langsung oleh Pengangeng Parentah Kraton, KGPH Adipati Dipo Kusumo, sebagai utusan dalem dari PB XIII.

Turut hadir pula kakak PB XIII GKR Alit, serta putri-putri dalem GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, GRAy Devi Lelyana Dewi, dan GRAy Ratih Lelyana Dewi.

Ritual dimulai dengan pembawaan kotak berisi kain langse dari Sasana Putra menuju Sasana Parasedya untuk diistirahatkan sementara.

Setelah doa dan persiapan selesai, para abdi dalem dengan khidmat mengusung langse menuju makam Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo, pendiri Mataram Islam.

KPP Kusumo Wicitro selaku urusan dalem memberikan arahan kepada para abdi dalem yang bertugas agar prosesi berlangsung tertib dan penuh rasa hormat.

Dilansir dari indonesiabuzz.com KGPH Adipati Dipo Kusumo menjelaskan makna mendalam dari prosesi Gantos Langse.

“Makna dari Gantos Langse ini adalah melestarikan budaya turun-temurun sekaligus mengenang leluhur Mataram Islam,” ujar KGPH Adipati Dipo Kusumo.

Ia menambahkan, tradisi ini menjadi simbol penghormatan kepada leluhur sekaligus pengingat agar generasi muda tetap menjaga nilai-nilai luhur kebudayaan Jawa.

“Tradisi ini dilakukan delapan tahun sekali pada tahun Dal. Tahun ini giliran Kraton Surakarta, dan tahun Dal berikutnya akan berganti ke Kraton Yogyakarta. Kami berharap generasi penerus ikut andil dalam melestarikan budaya Jawa,” imbuhnya.

Dari informasi yang dihimpun, seluruh rangkaian Hajad Dalem Gantos Langse ini didanai langsung oleh SISKS Pakoe Boewono XIII bersama Prameswari Dalem GKR Pakoe Boewono.

Tradisi Gantos Langse tak hanya menjadi ritual sakral, tetapi juga wujud nyata komitmen Kraton Surakarta dalam menjaga kesinambungan budaya dan spiritualitas peninggalan Mataram Islam yang telah berakar kuat di tanah Jawa.
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar