-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Deretan Prestasi Mengiringi Perjuangan Kepala TK Dharma Wanita Jurug 1 Benahi Sarana Belajar

Progres pembangunan gedung TK Dharma Wanita Jurug 1 di Desa Jurug, Kecamatan Sooko, Ponorogo. (Foto: doc. Gardajatim.com)
GARDAJATIM.COM:Deretan prestasi yang diraih siswa dan guru TK Dharma Wanita Jurug 1, Desa Jurug, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo, dalam beberapa tahun terakhir menjadi bukti bahwa keterbatasan sarana dan prasarana bukan penghalang untuk berprestasi.

Di balik capaian itu, kepala sekolah setempat, Dwi Arma Setyana, terus memperjuangkan perbaikan fasilitas agar proses belajar mengajar berlangsung lebih layak dan berkelanjutan.

Sepanjang 2025, siswa TK Dharma Wanita Jurug 1 mencatat sejumlah prestasi di tingkat kecamatan hingga kabupaten. Mereka meraih juara pertama lomba tari tingkat kecamatan dan kabupaten, juara pertama lari rintangan, juara pertama lomba bercerita, serta juara ketiga menyanyi solo.

Tak hanya siswa, tenaga pendidik di sekolah tersebut turut menorehkan prestasi. Di bidang kepramukaan, prestasi juga diraih dengan juara pertama putri tingkat Kwartir Ranting Sooko, juara kedua prasiaga tingkat Pra-Kwaran Sooko, serta juara kedua putri tingkat Kwartir Cabang. Selain itu juara tiga lomba media pembelajaran TK tingkat kecamatan.

Menurut Dwi Arma, capaian itu lahir dari kerja kolektif guru dan dukungan orang tua, meski sarana sekolah masih terbatas.

“Prestasi ini menunjukkan semangat belajar anak-anak dan dedikasi guru tetap terjaga, meskipun fasilitas belum sepenuhnya ideal,” kata Dwi Arma saat ditemui, Rabu (17/12/2025).

Sejak menjabat sebagai kepala sekolah pada 2021, Dwi Arma mencatat perkembangan jumlah peserta didik yang cukup signifikan.

Saat ini, TK Dharma Wanita Jurug 1 memiliki sekitar 60 siswa. Mereka tidak hanya berasal dari Desa Jurug, tetapi juga dari desa sekitar seperti Klepu dan Suru. Proses pembelajaran ditopang oleh tujuh tenaga pendidik.

Upaya meningkatkan kualitas pendidikan itu kemudian diperkuat dengan pembangunan sarana dan prasarana sekolah yang mulai dikerjakan sejak Agustus 2025.

Proyek tersebut didanai oleh kementerian pusat melalui pengusulan dinas terkait. Dwi Arma menyatakan optimisme pembangunan dapat diselesaikan sesuai target pada 31 Desember 2025.

“Dananya dari kementerian pusat, prosesnya lewat dinas. Kami optimistis pembangunan bisa selesai sesuai jadwal,” ujarnya.

Selama proses pembangunan berlangsung, kegiatan belajar mengajar tidak dihentikan. Pemerintah desa setempat memfasilitasi pemindahan sementara aktivitas sekolah ke gedung milik desa agar hak belajar anak tetap terpenuhi.

Menurut Dwi Arma, langkah tersebut menjadi bentuk kolaborasi antara sekolah, pemerintah desa, dan masyarakat.

Ia menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, pemerintah desa, serta warga setempat yang terlibat dalam proses pembangunan. 

Menurutnya, pembangunan sarana pendidikan tidak hanya berdampak pada kualitas layanan belajar, tetapi juga membuka ruang pemberdayaan masyarakat sekitar.

“Terima kasih kepada Dindik Ponorogo, pemerintah desa, dan warga. Dengan adanya progres pembangunan ini, masyarakat juga ikut diberdayakan,” katanya.

Dwi Arma berharap, setelah sarana dan prasarana selesai dibangun, kualitas proses belajar mengajar dapat semakin ditingkatkan. 

Sekolah berencana menyesuaikan dan mengembangkan program pembelajaran agar lebih optimal dan sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak.

“Dengan fasilitas yang lebih baik, kami ingin memastikan anak-anak mendapatkan layanan pendidikan yang layak sejak usia dini,” ujarnya. (El)


Editor : Redaksi

Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar