-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Hijaukan Hulu Wilis, Pemkab Madiun Tanam Ribuan Pohon Serentak

6.000 Bibit Ditanam di Hulu Wilis untuk Perkuat Ketahanan Lingkungan Kabupaten Madiun | Rabu, 10 Desember 2025 | Foto : Tanam Pohon Serentak Memperingati HMPI. ( Dok. Mah)
GARDAJATIM.COM : Pemkab Madiun menggelar gerakan penanaman pohon serentak pada Rabu (10/12/2025) dalam rangka peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2025 dan penguatan program Ketahanan Lingkungan Berkelanjutan (KALIBER). 

Sebanyak sekitar 6.000 bibit pohon ditanam di tiga kecamatan hulu, yaitu Gemarang, Kare, dan Dagangan, dengan pusat kegiatan berada di Desa Padas, Kecamatan Dagangan.

Aksi penanaman diawali apel bersama dan penyerahan simbolis bibit pohon produktif kepada perwakilan desa dan masyarakat. Kegiatan ini diikuti Bupati Madiun, Wakil Bupati, Forkopimda, kepala OPD, camat, dan masyarakat setempat. 

Tiga kecamatan dipilih karena berada di lereng Gunung Wilis yang menjadi kawasan penting sebagai hulu berbagai sumber mata air Kabupaten Madiun.

Wakil Bupati Madiun, dr. Purnomo Hadi, menyampaikan bahwa gerakan ini merupakan langkah nyata dalam menjalankan misi Bersahaja dalam lingkungan hidup. 

“Kita berharap gerakan ini mampu menjaga sumber air di wilayah hulu. Pohon-pohon yang ditanam di musim hujan akan tumbuh lebih cepat dan menjaga kualitas lingkungan kita,” ujarnya.

Ia menambahkan, aksi ini juga mendukung program Satu Rumah Satu Pohon Produktif. Tanaman seperti mangga, avokad, durian, aren, hingga pule dipilih karena memiliki nilai ekologis serta potensi manfaat ekonomi bagi masyarakat dalam beberapa tahun ke depan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi, AP, menjelaskan bahwa titik penanaman difokuskan pada area sumber mata air, lahan kritis, dan sempadan sungai. 

“Jenis pohon yang kami tanam adalah jenis-jenis yang mampu menyimpan air dan menjaga ekosistem. Avokad cocok untuk topografi pegunungan, sementara aren, pule, trembesi, dan durian memperkuat konservasi,” terangnya.

Zahrowi menegaskan bahwa sekitar 6.000 bibit yang ditanam hari ini merupakan hasil kolaborasi multipihak, mulai dari instansi pemerintah hingga dunia usaha yang ikut berkontribusi melalui skema pentahelix. 

Menurutnya, keberhasilan konservasi tidak hanya diukur dari jumlah bibit, tetapi dari kemampuan tanaman hidup dan tumbuh.

DLH berharap masyarakat ikut menjaga pohon-pohon yang telah ditanam agar dapat berkembang optimal. 

Ke depan, pemerintah menargetkan aksi konservasi dilakukan berkelanjutan dengan pola tiga kecamatan per tahun, sehingga seluruh 15 kecamatan di Kabupaten Madiun dapat tersentuh program konservasi dalam empat hingga lima tahun mendatang. (Mah)

Editor : Redaksi 

Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar