-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Kejari Bojonegoro Tanamkan Nilai Antikorupsi Lewat Cerdas Cermat untuk Pelajar SMP

110 Sekolah Ikuti Lomba Antikorupsi, Tiga Terbaik Tampil di Grand Final Hakordia 2025 | Rabu, 10 Desember 2025 | Foto : (Dok. radarbojonegoro)
GARDAJATIM.COM :
Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro menggelar Lomba Cerdas Cermat Pendidikan Antikorupsi tingkat SMP sebagai bagian dari peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025. 

Kegiatan ini dirancang khusus untuk menanamkan integritas sejak dini kepada para pelajar dan membangun pemahaman mereka mengenai nilai-nilai antikorupsi.

Lomba tersebut diikuti 110 SMP negeri dan swasta dari seluruh wilayah Bojonegoro. Tahap seleksi telah berlangsung pada 8 Desember, kemudian dilanjutkan dengan babak grand final yang digelar di aula Kejari Bojonegoro pada Selasa (9/12). Tiga sekolah dengan nilai tertinggi tampil sebagai finalis untuk memperebutkan gelar juara.

Kasi Intelijen Kejari Bojonegoro, Reza Aditya Wardana, menjelaskan bahwa grand final mempertemukan tiga tim terbaik yang berhasil mengumpulkan nilai tertinggi pada babak penyisihan. 

“Tiga besar yang lolos ke Grand Final, SMPN 2 Bojonegoro, SMPN 2 Kedungadem, dan SMPN 3 Bojonegoro,” terangnya, dilansir dari radarbojonegoro.

Reza menambahkan bahwa pelaksanaan lomba sengaja disejalankan dengan momentum Hakordia 2025 sebagai upaya untuk membentuk karakter antikorupsi sejak bangku sekolah. 

Menurutnya, masa remaja adalah tahap penting dalam menanamkan keberanian bersikap dan nilai kejujuran.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro, Anwar Mukhtadlo, dalam sambutannya mengajak seluruh peserta menjunjung tinggi sportivitas selama lomba berlangsung. 

“Yang terpenting hari ini, monggo (silakan) bertanding secara sportif. Jadi soal-soal yang dikerjakan menyangkut sikap antikorupsi,” tuturnya.

Anwar menilai kegiatan ini merupakan langkah edukatif yang perlu dipertahankan dan diperluas di masa mendatang. 

“Baru pertama digelar di Bojonegoro, dan insyaallah dilanjutkan di tahun yang akan datang,” terangnya.

Penyelenggaraan grand final cerdas cermat antikorupsi ini diharapkan dapat menjadi dorongan bagi pelajar untuk membangun integritas sejak usia sekolah dan memperkuat pemahaman mereka tentang pentingnya memberantas korupsi. 

Kegiatan ini juga menjadi komitmen bersama lembaga pendidikan dan aparat penegak hukum untuk menyiapkan generasi yang lebih berintegritas. (Sof)

Editor: Redaksi
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar