-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

KSP dan Mendikdasmen Tinjau Revitalisasi Pendidikan di Banyuwangi, 50 Sekolah Dapat Bantuan PHTC

Pantau Progres Revitalisasi dan Digitalisasi Pembelajaran, KSP Soroti Pelaksanaan Program MBG dan Sertifikasi Higiene Sanitasi | Rabu, 3 Desember 2025 | Foto : KSP dan Mendikdasmen Tinjau PHTC. (Dok.Ist)
GARDAJATIM.COM :
Kantor Staf Presiden (KSP) bersama tim dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) meninjau progres Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), program pendidikan dari Presiden Prabowo Subianto, di Banyuwangi, Rabu (3/12). 

Kunjungan tersebut dilakukan sebagai upaya memastikan percepatan revitalisasi sekolah dan peningkatan fasilitas pembelajaran berjalan sesuai sasaran.

Tim yang dipimpin Tenaga Ahli Utama KSP Tri Santoso melakukan verifikasi lapangan di dua lokasi, yaitu SMP Sunan Giri 2 Kalipuro dan MA Miftahul Ulum Bengkak, Wongsorejo. 

Tri menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan rangkaian agenda untuk memastikan progres fisik revitalisasi bangunan sekolah, digitalisasi pembelajaran, serta revitalisasi madrasah dan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kedatangan kami dari Staf Presiden bersama tim Mendikdasmen untuk mengecek PHTC, yang merupakan program Presiden Prabowo khusus di bidang pendidikan dan MBG. Kami memastikan progres revitalisasi sekolah, digitalisasi pembelajaran, serta revitalisasi madrasah dan MBG,” ujarnya.

Tri menyebut Banyuwangi sebagai salah satu daerah dengan jumlah penerima bantuan revitalisasi terbesar. Tercatat 50 sekolah dari jenjang PAUD hingga SMA sederajat menerima bantuan dengan total anggaran sekitar Rp 29 miliar. 

Selain itu, 17 madrasah memperoleh dukungan melalui skema Multiyears Contract (MYC). Setiap sekolah juga menerima satu unit papan interaktif digital bernilai sekitar Rp 70 juta dan direncanakan mendapat tambahan tiga unit pada tahun depan.

“Sekolah-sekolah revitalisasi yang kami sasar adalah bangunan yang rusak dan tidak layak digunakan. Pesan Bapak Presiden sangat jelas, tidak boleh ada sekolah bocor, tidak boleh ada sekolah tanpa toilet,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Tri menyoroti persoalan pelaksanaan Program MBG. Ia meminta pengawasan pemerintah daerah diperkuat dan percepatan sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS) untuk dapur penyedia makanan.

“Kemarin saya sampaikan kepada Bupati Banyuwangi bahwa Dinas Kesehatan harus mengawasi proses program MBG karena seluruh anggaran berasal dari pusat,” ungkapnya.

Sekretaris Dispendik Banyuwangi, Alfian, menyampaikan apresiasi atas bantuan revitalisasi dan perangkat digital dari pemerintah pusat. 

Hal senada disampaikan Kepala SMP Sunan Giri 2, Badruz Zaman Hamid, yang berharap program terus berlanjut dan membawa manfaat lebih luas bagi dunia pendidikan. (Sof)

Editor: Redaksi
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar