-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Pasar Keramat Pacet Rayakan Tiga Tahun, Bupati Mojokerto dan Wamen PPPA Hadir

Pasar Tradisional Dinilai Jadi Penggerak Ekonomi Rakyat Sekaligus Penjaga Warisan Budaya | Senin, 15 Desember 2025 | Foto : (Dok. Pemkab Mojokerto)
GARDAJATIM.COM :
Peringatan ulang tahun ke-3 Pasar Keramat di Desa Warugunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, berlangsung meriah, Minggu (14/12/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Mojokerto Muhammad Albarra dan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan, yang menegaskan peran strategis pasar tradisional sebagai ruang ekonomi rakyat sekaligus pelestarian budaya lokal.

Dilansir dari Pemkabmojokerto, Dalam sambutannya, Bupati Mojokerto Muhammad Albarra mengapresiasi keberlangsungan Pasar Keramat yang dinilai telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat selama tiga tahun terakhir.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Mojokerto, saya menyampaikan selamat ulang tahun ke-3 kepada Pasar Keramat. Tiga tahun perjalanan pasar ini telah menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat. 

Pasar ini hidup, tumbuh, dan berkembang dari kekuatan warga yang menjaga nilai budaya sekaligus menggerakkan perekonomian rakyat,” ujarnya.

Bupati yang akrab disapa Gus Bupati itu menegaskan bahwa Pasar Keramat tidak sekadar menjadi tempat transaksi jual beli, melainkan wadah ekonomi rakyat yang memberi penghidupan bagi pedagang kecil, petani, perajin, pelaku kuliner tradisional, hingga seniman lokal.

“Hasil bumi lokal terserap, produk UMKM dikenal luas, dan pendapatan keluarga meningkat. Tradisi unik seperti penggunaan koin kayu untuk berbelanja serta sajian kuliner tradisional tanpa bahan pengawet menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung,” tambahnya.

Ia juga menyinggung sejarah Mojokerto sebagai wilayah yang pernah menjadi pusat tiga kerajaan besar, yakni Mataram Kuno, Kahuripan di masa Airlangga, dan Majapahit. Menurutnya, keberadaan Pasar Keramat merupakan bagian dari upaya menjaga dan mewariskan nilai budaya leluhur.

“Jadi, Mojokerto merupakan sebuah kabupaten yang pernah disinggahi tiga kerajaan besar. Oleh karena itu, budaya di Kabupaten Mojokerto sangat kuat dan kental sekali. Maka, Pasar Keramat ini adalah bagian dari menjaga warisan budaya leluhur kita,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Menteri PPPA Veronica Tan menekankan pentingnya kesetaraan dan penghargaan terhadap peran perempuan dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Ia mengajak hadirin untuk merefleksikan peran seorang ibu sebagai sumber kehidupan.

“Inilah kesetaraan sesungguhnya yang saya rasakan hari ini. Saya ingin tulus dari dalam hati, bersama-sama memberikan apresiasi, penghargaan, doa kita kepada mama kita, karena semua kita ada di sini berkat rahim seorang perempuan. 

Mari hari ini kita renungkan sejenak dan ucapkan terima kasih dari dalam hati kita kepada mama kita semua,” ungkapnya.

Veronica menyoroti peran perempuan dalam menghadirkan pangan lokal di Pasar Keramat yang dinilai mencerminkan kebahagiaan dan dukungan keluarga.

“Di sini kita bisa melihat bagaimana penyajian pangan lokal dibuat oleh para mama-mama tanpa MSG, benar-benar dari hati. Itu terjadi karena di rumah mereka mendapat dukungan dari para ayah. 

Sebuah rumah yang bahagia lahir dari komunikasi yang saling menghargai, kata-kata yang manis, apresiasi, dan rasa syukur. 

Ketika mama merasa dihargai, mereka bisa berkarya dengan hati yang bahagia, dan hasilnya kita nikmati bersama di Pasar Keramat,” jelasnya.

Ia menambahkan, kesetaraan dalam keluarga akan menciptakan ruang aman bagi anak-anak. “Ketika dalam keluarga kata-kata yang kita ucapkan adalah kata-kata mendukung, menghargai, dan membangun komunikasi antara ayah dan ibu, maka anak-anak akan tumbuh dalam ruang yang aman,” katanya.

“Ini adalah hasil karya dari dalam hati para perempuan, mama yang diberikan ruang untuk berekspresi, mempunyai akses, bisa berdaya, dan pada ujungnya mereka bisa memberikan sumbangsih ekonomi bagi Kabupaten Mojokerto,” imbuhnya.

Veronica menegaskan bahwa Pasar Keramat merupakan hasil karya masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan dukungan pemerintah. “Kalau saya lihat, ini adalah panggung ekspresi. 

Siapa pun boleh memberikan inovasi dan kreasi mereka. Pemerintah mendukung dan memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan warga masyarakat yang sudah bergerak dari bawah. 

Harapan kami, ruang ini menjadi tempat positif bagi anak-anak kita sekaligus melestarikan warisan budaya yang akan diteruskan ke generasi berikutnya,” tutupnya.

Peringatan ulang tahun ke-3 Pasar Keramat menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku budaya dalam menjaga identitas Kabupaten Mojokerto sebagai daerah yang kaya sejarah dan budaya. (Sof)

Editor: Redaksi
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar