Festival Air Pacitan 2025, Warga Gelar Resik Kali hingga Kirab Gethek di Kali Jelok
Garda Jatim
... menit baca
![]() |
Bupati Indrata Nur Bayuaji dan SBY Dijadwalkan Hadir | Selasa, 23 September 2025 | Foto : Ist |
Semangat inilah yang melatarbelakangi digelarnya Festival Air Pacitan 2025 di Kali Jelok, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pacitan, pada Rabu (24/9/2025) mulai pukul 13.30 hingga 17.30 WIB.
“Festival ini mengajak kita semua merenung sekaligus bertindak, bahwa merawat sungai berarti menjaga masa depan,” kata **Aminnudin**, panitia Festival Air Pacitan sekaligus warga asli Desa Sukoharjo, Selasa (23/9/2025).
Festival akan dibuka langsung oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dan dijadwalkan turut dihadiri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Menpora Kabinet Indonesia Bersatu, serta anggota Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SiKIB).
Acara ini akan diwarnai berbagai kegiatan budaya dan lingkungan yang sarat makna, di antaranya:
Resik Kali, membersihkan sungai bersama sebagai simbol kepedulian masyarakat.
Kirab Gethek, arak-arakan rakit bambu dari Balai Desa Sukoharjo menuju aliran Kali Jelok, melambangkan perjalanan tradisi yang menyatukan darat dan air, masa lalu dan masa kini.
Pertunjukan Seni, menghadirkan seniman Pacitan dan Surakarta yang mengekspresikan harmoni manusia dengan alam.
Melukis Sungai, aktivitas kreatif yang menjadikan sungai sebagai kanvas kehidupan.
“Festival air ini lebih dari sekadar pesta budaya, karena dilatari gerakan bersama. Sebuah ikrar bahwa sungai bukan hanya air yang mengalir, melainkan sumber kehidupan yang harus dijaga, dirawat, dan diwariskan,” tutur Aminnudin.
Festival Air Pacitan 2025 mengusung tagline “Merawat Sungai, Merawat Peradaban”.
Pesan ini menegaskan pentingnya menjaga sungai sebagai bagian dari upaya konservasi air, melestarikan ekosistem, serta melindungi biodiversitas.
Sejarah membuktikan, banyak peradaban besar lahir dari sungai, seperti peradaban di Sungai Nil, Tigris, dan Eufrat.
Sungai tidak hanya menyediakan kebutuhan air, tapi juga menopang pertanian, perikanan, hingga kehidupan sosial budaya masyarakat.
Dengan tradisi Festival Air Pacitan, warga berharap gerakan merawat sungai dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan pembangunan peradaban berkelanjutan. (Acr)
Editor : Redaksi
Sebelumnya
...
Berikutnya
...