Ini Alasan Shell Belum Sepakati Pembelian BBM dari Pertamina
![]() |
| Negosiasi Aspek Komersial Belum Capai Titik Temu, Shell Pastikan Pasokan BBM Aman | Rabu 12 November 2025 | Foto : Ilustrasi SPBU Shell (dok.ist) |
President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, mengatakan pembelian BBM dari Pertamina baru bisa dilakukan jika kesepakatan business-to-business (B2B) antara kedua pihak telah disetujui.
Saat ini, pembahasan masih berfokus pada penentuan harga dan mekanisme distribusi pasokan.
“Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini belum mencapai kesepakatan business-to-business (B2B) terkait aspek komersial untuk pasokan base fuel dari Pertamina Patra Niaga,” kata Ingrid saat dihubungi detikcom, Rabu (12/11/2025).
Meski begitu, Shell memastikan tetap berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menjaga ketersediaan BBM di jaringan SPBU-nya.
Ingrid menegaskan seluruh proses pengadaan harus memenuhi standar keselamatan operasional, prosedur pengadaan yang ketat, dan mutu bahan bakar global Shell.
“Shell Indonesia juga memastikan agar produk BBM yang tersedia di SPBU kami tetap sesuai dengan standar bahan bakar berkualitas tinggi Shell secara global. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” ujarnya.
Saat ini, jaringan SPBU Shell di Indonesia masih beroperasi normal dengan menyediakan produk Shell V-Power Diesel, serta layanan pendukung lainnya seperti Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell.
Sementara itu, dari pihak pemerintah, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menyebut sejumlah badan usaha lain sudah melakukan pembelian BBM dari Pertamina. Salah satunya BP-AKR yang telah memesan dua kargo pasokan bahan bakar.
Menurut Laode, Vivo sempat menyatakan kesediaannya membeli BBM dari Pertamina namun kemudian menunda rencana tersebut.
“Sebenarnya Vivo itu sudah dulu harusnya. Tapi mundur, alasannya belum tahu. Sekarang nego lagi, kita tunggu saja,” ujarnya di Kompleks DPR, Jakarta, Senin (10/11).
Laode berharap negosiasi antara Vivo dan Pertamina Patra Niaga dapat segera diselesaikan agar pasokan BBM swasta tetap terjaga dan tidak berdampak pada proyeksi konsumsi nasional.
“Karena BP-AKR aja sudah dua kargo, masa yang lain nggak pesen. Nanti bisa berpengaruh terhadap prognosa hingga akhir tahun,” tambahnya.
Dengan belum tercapainya kesepakatan antara Shell dan Pertamina, pemerintah berharap koordinasi antar badan usaha migas tetap berjalan lancar untuk menjaga stabilitas pasokan energi nasional serta kepercayaan konsumen terhadap layanan BBM non-subsidi di Tanah Air.
Editor : Redaksi
(el)
