-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Pasar Jenar Sampung Hadirkan Transaksi Uang Kepeng dan Kuliner Tempo Dulu

Digelar di Kaki Bukit Cumbri, Pasar Tradisional Ini Tarik Minat Warga dan Wisatawan | Minggu, 21 Desember 2025 | Foto : Uang Kepeng alat transaksi di Pasar Jenar. (Dok. Kho)
GARDAJATIM.COM : Pasar Jenar kembali digelar di bawah kaki Bukit Cumbri, tepatnya di situs Watu Dukun, Desa Pagerukir, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Minggu (21/12/2025). 

Mengusung konsep transaksi menggunakan uang kepeng berbahan kayu, pasar tradisional ini menghadirkan pengalaman jual beli ala tempo dulu sekaligus menghidupkan kembali kuliner khas pedesaan.

Sejak dibuka pukul 06.00 WIB hingga 11.00 WIB, Pasar Jenar dipadati pengunjung dari berbagai daerah. 

Antusiasme masyarakat terbilang tinggi, bahkan sejumlah pedagang mengaku kehabisan dagangan sebelum pasar resmi ditutup.

Sebelum berbelanja, pengunjung diwajibkan menukarkan uang rupiah dengan koin kayu bertuliskan nominal tertentu yang disediakan oleh panitia. 

Sistem transaksi ini menjadi daya tarik utama Pasar Jenar karena memberikan pengalaman berbeda dan bersifat edukatif, khususnya bagi generasi muda yang belum pernah merasakan praktik jual beli tradisional.

Beragam kuliner khas desa tersaji di Pasar Jenar, mulai dari nasi tiwul, nasi jagung, soto ayam kampung, nasi pecel, hingga jajanan tradisional seperti gethuk, kicak, dan klepon. 

Aneka minuman tradisional seperti dawet, parem, beras kencur, kopi, dan teh turut melengkapi suasana pasar yang kental dengan nuansa budaya Jawa.

Salah satu pengunjung asal Kabupaten Magetan, Deny Rubi, mengaku sengaja datang untuk menikmati kuliner tempo dulu yang jarang ditemui di pasar modern. 

Ia menilai konsep Pasar Jenar mampu menghadirkan suasana berbeda dan berkesan.

“Saya memang ingin merasakan kuliner tempo dulu. Masakannya enak-enak dan suasananya juga beda,” kata Deny.

Meski demikian, Deny berharap ke depan fasilitas pendukung dapat ditingkatkan, khususnya ketersediaan tempat duduk bagi pengunjung. 

“Mungkin tempat duduknya bisa ditambah atau ditata lebih baik, supaya pengunjung bisa lebih santai,” ujarnya.
Pengunjung Pasar Jenar Menikmati Aneka Kuliner.
Penggagas Pasar Jenar, Erna Kristiani, mengatakan kegiatan ini telah digelar untuk keempat kalinya dan rutin dilaksanakan setiap Minggu Pahing dalam penanggalan Jawa. 

Ke depan, panitia berencana meningkatkan frekuensi pelaksanaan menjadi dua kali dalam sebulan.

“Ini yang keempat kalinya kami gelar setiap Minggu Pahing. Ke depan, rencananya bisa dua kali dalam sebulan,” kata Erna.

Menurut Erna, Pasar Jenar tidak hanya bertujuan menggerakkan perekonomian warga, tetapi juga mengedukasi masyarakat untuk mencintai dan menjaga kelestarian alam. 

Desa Pagerukir berada di kawasan kaya sumber mata air sehingga keseimbangan lingkungan menjadi perhatian bersama.

Ia juga berharap Pasar Jenar dapat berkembang menjadi destinasi wisata penyangga ketika Monumen Reog di kawasan tersebut mulai difungsikan. 

Dengan perpaduan wisata alam, budaya, dan kuliner tradisional, Desa Pagerukir diharapkan menjadi salah satu tujuan wisata unggulan di Kabupaten Ponorogo. (@Kho)

Editor : Redaksi 
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar